Universitas Kristen Petra merasa perlu untuk terus menyalurkan kontribusi pemikiran bagi masyarakat Surabaya. Hal ini tercermin dalam beberapa event hasil sebuah pengamatan yang telah dilaksanakan oleh UK petra yang diantaranya SRA (Surabaya Restaurant Award), SPSA (Surabaya Public Service Award), dan dalam waktu dekat ini adalah SMART (Surabaya Mall and ReTail Award), serta BSE (Branded Schooling Experience) yang ditujukan untuk para sekolah SMA. UK Petra mengharapkan supaya kita dapat bersama-sama memajukan kualitas SMA dalam menyajikan customer value bagi para stakeholder dan peserta didiknya khususnya bagi para SMA yang menyajikan output lulusan sebagai input di universitas.
BSE (Branded Schooling Experience) ini dilakukan selama 1 tahun sebagai waktu yang diperlukan oleh SMA peserta, dimulai sejak mengikuti workshop, mengadopsi sistem, mempraktekkan desain strategi dalam sekolah, implementasi dan evaluasi oleh team dari UK Petra. Dan bagi SMA dengan kategori excellent, maka UK Petra akan :
Menganugerahkan BSE Award (trophy) kepada pihak sekolah beserta dengan 5 buah laptop bagi SMA, dan pemberian beasiswa bagi 3 murid SMA dari masing-masing SMA pemenang kategori excellent (UPRS & USPP di semester pertama). Penganugerahan BSE Award pertama akan dilakukan bersamaan dengan Dies Natalis ke-50 UK Petra Surabaya, pada bulan September tahun 2011.
Hal ini diterima baik oleh pihak SMA-SMA mengingat kondisi persaingan di bidang industri pendidikan pada tingkat level Sekolah Menengah Atas (SMA) saat ini semakin hypercompetitive, maka sudah menjadi kebutuhan bagi pihak sekolah mengambil strategi Branded Schooling Experience (BSE). BSE (Branded Schooling Experience) merupakan sebuah customer focus strategy dengan mindset menyajikan excellent experience kepada para siswa & orang tua.
Penerapan strategi BSE ini dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu hard measurement dan soft strategy approach dengan tujuan memajukan customer value bagi para konsunennya. Pengalaman yang dirancang oleh pihak sekolah secara kompetitif melalui dimensi academic excellence, spiritual excellence, emotional excellence dan management excellence, dapat menjadi tolak ukur sampai sejauh mana pihak sekolah telah mampu memberikan customer value kepada siswa, tanpa meninggalkan sistem yang telah disusun oleh Diknas. Dengan BSE, sekolah akan mampu merancang quality yang akan membandingkan institusinya dengan kompetitor/pesaing.
Merupakan kewajiban bagi sekolah yang akan menggunakan strategi BSE ini untuk dapat mengaplikasikan urutan dalam strategi ini dengan consistent (harus terus menerus dan tetap antar waktu dan tempat), different (harus mempunyai pembeda dengan sekolah kompetitor yang lain), intentional/tujuan jelas (harus sesuai rencana dan terukur), dan valuable/bernilai (harus mepunyai nilai yg sesuai dengan target market). Adapun penerapan strategi BSE ini melalui inovasi experience yang dirancang, dilakukan dengan urutan pada setiap touchpoint terhadap people, process, dan product.
Selasa, 31 Januari 2012
Minggu, 29 Januari 2012
Kebijakan Pemerintah dalam Penyediaan Buku
Tak pelak lagi, maju tidaknya suatu negara sangat ditentukan oleh keberadaan dan kondisi sumber daya manusia (SDM) di negara itu. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya alam (SDM) bagi suatu negara merupakan suatu keniscayaan. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan investasi.
Tanggung jawab masalah investasi untuk meningkatkan sumber daya alam (SDM) tidak bisa hanya dibebankan pada salah satu sektor pembangunan saja, tetapi harus menjadi tanggung jawab multisektoral secara terintegrasi. Sektor-sektor penting yang secara langsung memiliki kontribusi terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah pendidikan, peningkatan gizi dan kesehatan, program kependudukan (sesus penduduk), dan pembinaan dibidang olahraga.
Dari beragam bentuk investasi tersebut, investasi di bidang pendidikan dapat dinyatakan sebagai permasalahan utama pengembangan sumber daya manusia (SDM). Dalam hal ini didasarkan atas asumsi semakin pesatnya sektor pendidikan akan semakin berkembang pula sektor di bidang kesehatan, ekonomi, dan pengendalian laju penduduk. Oleh karena itu, investasi untuk memajukan kualitas dan mutu sumber daya manusia (SDM) tidak mungkin bisa lepas dari investasi untuk sektor dibidang pendidikan. Salah satu investasi di sektor pendidikan yang dilaklaksanakan pemerintah saat ini adalah pengadaan sarana pendidikan berupa buku. Tulisan ini akan menyoroti kebijakan pemerintah dalam penyediaan buku, baik buku pelajaran maupun nonpelajaran.
Kebijakan Penyediaan Buku Pelajaran
Buku pelajaran merupakan kebutuhan elementer untuk mendukung program wajib belajar 12 tahun. Tak pelak lagi, ketersediaan buku pelajaran yang berkualitas tinggi sangat amat dibutuhkan guna menunjang program yang diamanatkan oleh UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tersebut.
Berhubungan dengan hal tersebut, kurang lebih sudah dua tahun ini, pemerintah mencanangkan program buku sekolah elektronik (BSE) yang dapat diunduh/di download secara cuma-cuma dari website Depdiknas. Melalui mekanisme penilaian, pemerintah telah membeli hak cipta buku dari penulis dan penerbit untuk dijadikan BSE. Untuk tujuan ini, Depdiknas mengeluarkan dana sebesar ,a href="http://www.unibisnis.com/">20 miliar rupiah untuk pembelian hak cipta sebanyak 295 jilid buku.
Selain dalam bentuk softcopy, pemerintah juga memberi kebebasan kepada perusahaan maupun perorangan untuk menggandakan dan memasarkan BSE dalam bentuk hardcopy (cetak). Untuk itu, pemerintah mengeluarkan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2008 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) yang kemudian diubah dalam Permendiknas Nomor 28 Tahun 2008. Permendiknas tersebut selain mengatur masalah harga juga mengatur spesifikasi BSE versi cetak.
keluar dari beberapa kelemahannya, kebijakan BSE ini merupakan kebijakan yang cukup bagus. Menurut hemat penulis, kebijakan ini perlu dikembangkan lagi di masa depan. Pasti mekanismenya perlu dimodifikasi untuk meminimkan kelemahan yang telah ada. Dari pengamat`n seorang penulis, terdapat beragam kelemahan dari program BSE sebagai berikut.
Mekanisme Penilaian
Banyaknya buku yang telah lolos penilaian ternyata kualitasnya di bawah standar. Kurangnya kualitas buku BSE dapat ditemui mulai dari yang bersifat kegrafikaan hingga yang bersifat substansial. Kesalahan substansial bisa disimak pada salah satu buku Ekonomi SMA, dimana telah terjadi kesalahan yang sangat besar. Kenyataan ini pasti amat sangat disayangkan karena dapat menggiring opini publik seolah-olah pemerintah hanya memenuhi target untuk mendapatkan buku dalam jumlah tertentu untuk dijadikan BSE.
Transparansi
Diakui atau tidak, mekanisme penilaian kurang maksimal. Ini terlihat pada buku-buku BSE untuk SMK. Tak seorang pun tahu kapan diadakan penilaian-penilaian terhadap buku-buku SMK, tahu-tahu sudah ada BSE untuk SMK di website milik Pusat Perbukuan (Pusbuk).
Perencanaan Kurang Matang
Untuk mengunduh BSE secara cuma-cuma, diperlukan jaringan internet. Harus diakui, ini merupakan langkah maju. Sayangnya, pemerintah tidak menyiapkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) maupun infrastruktur jaringan internet di seluruh Indonesia. Alih-alih mendapatkan buku secara cuma-cuma, masyarakat malah harus mengeluarkan biaya yang sangat tinggi untuk bisa mendapatkan buku yang diinginkannya.
Mematikan Iklim Berusaha
Sejak diberlakukan BSE, telah terjadi PHK besar-besaran di industri penerbitan tidak dapat dihindari. Telah banyak sekali karyawan penerbitan yang harus kehilangan pekerjaan karena pekerjaan mereka telah digantikan oleh pemerintah.
Distribusi Tidak Merata
Karena penetapan harga eceran tertinggi (HET) oleh pemerintah terhadap BSE versi cetak yang dinilai terlalu rendah, banyak pengganda enggan menyalurkannya ke daerah yang terpencil. Alasannya jelas, biaya operasional tidak sesuai dengan margin karena HET terlalu rendah.
Spesifikasi Buku Tidak Sesuai
Akibat HET pula, kualitas buku menjadi menurun. Ini terbukti dengan ditemukannya buku-buku yang cetakannya tidak mendukung keterbacaan. Selain itu, banyak buku BSE yang dicetak dengan kertas yang tidak sesuai dengan ketetapan. Para pengganda bukannya tidak tahu sanksi yang akan didapat karena melanggar ketentuan yang telah ada, tetapi itu harus dilaksanakan untuk menekan biaya produksi.
Ketidaksinkronan Pemerintah Pusat dan Daerah
Dalam pengadaan buku BSE tidak ada sinkronisasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Misalnya dalam pelaksanaan BOS maupun blockgrant. Dalam beragam kasus, ada sekolah yang mendapat bantuan buku-buku mata pelajaran tertentu dari pemerintah pusat. Kemudian dari pemerintah provinsi, sekolah tersebut juga mendapat buku pelajaran yang sama. Pemerintah kabupaten/kota menyarankan pemanfaatan dana bantuan untuk membeli buku yang sama. Akibatnya, di dalam satu sisi sekolah mendapat buku suatu mata pelajaran terlalu berlebih, di sisi yang lain buku mata pelajaran lain tidak ada. Ini kan ironis.
Dari beberapa kasus di atas, tidak berlebihan jika kemudian datang spekulasi dari masyarakat bahwa BSE sepertinya hanya merupakan siasat pemerintah untuk keluar dari tanggung jawab pendanaan di sektor perbukuan. Kondisi ini pasti sangat mencemaskan karena pendidikan akan semakin sukar untuk dijangkau oleh semua lapisan masyarakat terutama masyarakat kecil. Tentu saja ini sangat kontraproduktif dengan kebijakan BSE itu sendiri pada khususnya dan penuntasan wajib belajar 12 tahun pada umumnya.
Menurut hemat penulis, jika kendala-kendala di atas dapat dihapus, bukan tidak mungkin kebijakan BSE menjadi sangat terkenal di mata masyarakat. Untuk itulah dibutuhkannya jalan keluar dari masalah ini demi memperbaiki kebijakan BSE di masa yang akan datang. Berikut ini beberapa pengeluaran masalahnya.
1. Penilaian setidaknya dilakukan seketat mungkin. Untuk satu mata pelajaran, dipilih 5 (lima) saja dari yang terbaik. Lima buku yang telah terpilih ini harus melalui proses revisi sebelum mendapatkan rekomendasi.
2. Sosialisasi penilaian dilakukan semaksimal mungkin agar bisa didap`t lebih banyak lagi buku untuk diseleksi. Semakin banyak buku yang masuk, semakin ketat pula persaingan sehingga semakin berbobot.
3. Pemerintah menentukan HET yang rasional dengan melibatkan lembaga-lembaga terkait, misalnya PPGI, IKAPI, dan YLKI.
4. Hak pemasaran dikembalikan kepada penerbit pemilik naskah dengan kewajiban, penerbit tersebut harus mampu memasarkan ke seluruh Indonesia dengan HET yang telah ditetapkan.
5. Koordinasi antara pusat dan daerah berkaitan dengan proyek pengadaan buku diintensifkan. Untuk itu perlu data base penyediaan buku di seluruh Indonesia.
Penyediaan Buku Nonpelajaran
Kebijakan pemerintah dalam penyediaan buku nonpelajaran merupakan kebijakan yang sangat baik. Selain sangat akomodatif terhadap tujuan pendidikan, kebijakan ini juga menjadi penyulut bagi industri penerbitan untuk menggeliat lagi.
Kebijakan penyediaan buku nonpelajaran yang dilakukan pemerintah meliputi buku pengayaan, buku referensi, dan buku panduan pendidik. Mekanisme yang dilakukan pemerintah sudah cukup bagus, yaitu melalui proses seleksi oleh Pusbuk bekerja dengan Panitia Penilain Buku NontTeks Pelajaran (PPBNP).
Namun demikian, proses penilaian ini menjadi pertanyaan karena tidak ada dasar hukumnya. Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008, secara eksplisit tidak menyebutkan bahwa buku nonpelajaran harus melalui proses penilaian.
Penyimpangan dalam proses penyediaan buku nonpelajaran sering terjadi pada tataran sekolah. Dalam Lampiran Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah secara eksplisit disebutkan berapa jumlah buku yang harus diadakan oleh sekolah. Kenyataan di lapangan, sekolah sering menentukan sendiri buku yang disukai. Penyimpangan lain misalnya buku pengayaan. Seharusnya, buku pengayaan mencakup seluruh mata pelajaran. Kenyataannya, dalam pemilihan buku pengayaan, sekolah memilih buku-buku pengayaan tertentu sesuai keinginan sekolah. Akibatnya terjadi ketimpangan antar mata pelajaran.
Penyebab penyimpangan tersebut kemungkinan dipicu oleh dua faktor. Pertama, sekolah tidak mengetahui aturannya. Jika karena ini, pemerintah harus lebih intensif mensosialisasikan kebijakannya. Faktor kedua, karena adanya mafia proyek. Kalau ini yang terjadi, akibatnya bisa sangat kompleks.Dalam kasus ini, pemerintah harus tegas. Praktik-praktik mafia dalam pendidikan harus diberantas secara tuntas karena sangat membahayakan bagi dunia pendidikan
Kamis, 26 Januari 2012
E-book
Kata “E-book” berasal dari bahasa Inggris, yang merupakan singkatan dari electronic book,dan dalam bahasa Indonesia mempunyai arti buku elektronik. Buku elektronik bukanlah buku yang mempelajari tentang elektronik, melainkan berupa data-data (file-file) atau informasi yang tampilannya dibuat menyerupai buku kemudian direkam secara elektronik agar dapat dijalankan didalam komputer.
Apa perbedaan e-book dengan buku biasa ?
Buku-buku yang kita pakai saat ini menggunakan kertas sebagai bahan bakunya, sedangkan e-book ditampilkan dengan menggunakan monitor atau layar pada komputer. Selain itu, buku-buku yang kita gunakan saat ini merupakan warisan teknologi cetak Guttenberg. Buku seperti ini memiliki beberapa kekurangan, salah satunya jika semakin banyak halamannya, maka akan semakin tebal dan berat pula buku yang kita miliki dan kadang ukurannya pun menjadi lebih besar, sehingga tidak praktis untuk dibawa ke mana-mana. Selain itu, biaya mencetak buku pun biasanya cukup mahal. Sedangkan pada e-book, data atau informasi yang ada bisa disimpan dalam flasdisk atau alat penyimpan lainnya dan dapat dibuka dikomputer mana saja. Lebih praktis bukan?
Isi buku elektronik
Sebenarnya, isi buku elektronik sama saja dengan isi buku pada umumnya. terdapat suatu cerita, pelajaran, berita, gambar dan sebagainya. Isi buku elektronik direkam secara elektronis sebagai data atau file dan disimpan di dalam komputer. Penerbit buku akan mengiklankan buku yang baru terbit dengan cara mengiklankannya di situs-situs jaringan di internet. Jika kita tertarik, kita bisa langsung memesannya melalui internet dan membayarnya secara online. Biasanya bukti transfer harus dikirimkan atau di fax ke alamat penerbit. Setelah membayar, baru kita dapat mengambilnya (mendownload) dari internet. Nah, setelah proses download selesai, e-book tersebut akan tersimpan didalam komputer kita dan bisa kita baca kapan pun kita inginkan.
Rabu, 25 Januari 2012
Buku Sekolah Elektronik Merupakan Layanan masyarakat yang diajukan pemerintah untuk para guru maupun pelajar didalam memudahkan mencari bahan ajar maupun bahan pelajaran. Tidak seperti kebanyakan Buku online yang berbayar disini anda dapat melihat,mengcopy maupun mendonwload secara cuma-cuma, untuk download memerlukan pembuatan akun sedangkan untuk membaca online tidak memerlukan akun. Buku-buku yang telah tersedia di situs pemerintahan ini sampai saat ini telah tercapai 972 buku
meliputi:
291 buku SD154 buku SMP276 buku SMA204 buku SMK, dan2 Buku Bahasa
para pengunjung pun sudah mencapai 2095340 Mulai Tanggal 14 Juli 2010, luar biasa bukan, oleh karena itu bagi siapapun yang ingin berkunjung ke situs ini tinggal masuk ke http://bse.kemdiknas.go.id/ buku-buku pada situs ini menyediakan berbagai macam buku online seperti Bahasa Indonesia, Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Sejarah, Tik, Buku Lengkap untuk SMK. buku elektronik ini yang pasti mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK.
silahkan mengunjungi situs ini, karena bukunya merupakan terbitan perusahan terkenal untuk buku pendidikan SD sampai SMA/ SMK, seperti buku pada umumnya yang dipakai di sekolah buku ini berbentuk ebook yang sama persis seperti buku dektat, ayo! buat apa mencari yang lain jika sudah ada yang gratis. Situs ini merupakan kepedulian pemerintah mengenai pendidikan di Indonesia. Dan jangan pernah lagi mengatakan bahwa pemerintah sudah tidak peduli terhadap pendidikan Di Indonesia.
meliputi:
291 buku SD154 buku SMP276 buku SMA204 buku SMK, dan2 Buku Bahasa
para pengunjung pun sudah mencapai 2095340 Mulai Tanggal 14 Juli 2010, luar biasa bukan, oleh karena itu bagi siapapun yang ingin berkunjung ke situs ini tinggal masuk ke http://bse.kemdiknas.go.id/ buku-buku pada situs ini menyediakan berbagai macam buku online seperti Bahasa Indonesia, Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Sejarah, Tik, Buku Lengkap untuk SMK. buku elektronik ini yang pasti mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK.
silahkan mengunjungi situs ini, karena bukunya merupakan terbitan perusahan terkenal untuk buku pendidikan SD sampai SMA/ SMK, seperti buku pada umumnya yang dipakai di sekolah buku ini berbentuk ebook yang sama persis seperti buku dektat, ayo! buat apa mencari yang lain jika sudah ada yang gratis. Situs ini merupakan kepedulian pemerintah mengenai pendidikan di Indonesia. Dan jangan pernah lagi mengatakan bahwa pemerintah sudah tidak peduli terhadap pendidikan Di Indonesia.
Selasa, 24 Januari 2012
BSE Memiliki Banyak Manfaat
Mungkin mendahului kegiatan belajar memang dirasa amat sukar untuk para pengenyam pendidikan dengan beragam alasan yang ada. terlebih lagi rasa malas yang tertutupi oleh berbagai aktivitas yang bahkan mungkin tidak begitu berguna.misalnya main game, tidur-tiduran, internetan, capek kemana-mana bawa buku ( buku yang hanya bisa masuk ke kantong). saat ini kami akan mengajukan beragam pemecahan masalah unuk kalian yang memang ingin memantapkan dirinya untuk niat memperoleh pendidikan. Buku Sekolah Elektronik (BSE), adalah sebuah buku elektronik (semacam E-Book) yang bisa dibawa kemana-mana dengan disimpan dalam computer / laptop, flasdisk maupun CD / DVD. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari BSE (Buku Sekolah Elektronik) ini, salah satunya adalah buku sekolah elektronik (BSE) bisa memberikan referensi baru untuk para siswa, karena dengan memiliki banyak referensi, kita akan semakin teliti untuk membedakan suatu permasalahan yang ada. yang kedua buku sekolah elektronik (BSE) ini dapat dicopy menjadi banyak sesuai yang di inginkan (berapapun jumlahnya), karena hak cipta buku ini sudah dialihkan kepada Pendidikan Nasional selama masih dalam tujuan untuk mencerdaskan bangsa, akan menjadi suatu pelanggaran apabila buku ini dicopy dengan tujuan untuk hal-hal yang tidak diinginkan atau diperjual belikan. yang terakhir, Buku Sekolah Elektronik (BSE) tidak bisa rusak, basah, ataupun robek tidak seperti buku – buku sekolah pada umumnya, karena BSE ini kan berbentuk file yang disimpan dalam computer / laptop.
Senin, 23 Januari 2012
Cara Mendapatkan Buku Sekolah Elektronik sangat mudah
Kamis, 19 Januari 2012
Buku Sekolah Elektronik (BSE)
Buku Sekolah Elektronik (BSE) ini merupakan metode pembelajaran yang modern yang dibuat secara praktis dan efisien dan mempunya fungsi kegunaan dan maanfaat seperti halnya mempermudah proses belajar bagi anak-anak didik,dan memperluas wawasan mereka.Supaya mereka dapat mengerti bagaimana pentingnya Ilmu pengetahuan itu.
Buku ini telah ada beberapa macam mata pelajaran yang telah diajarkan oleh guru antara murid dasar antara kelas 1 sampai kelas6, dan tingkat menengah (SMP) mulai dari kelas 1 sampai kelas 3, dan tingkat atas atau kejuruan (SMK) mulai kelas 1 sampai kelas 3,begitu juga denga para mahasiswa.
BSE ini juga mempunyai kelebihan yang sangat mencolok dari adanya BSe ini adalah hematnya biaya.Bagi masyarat apalagi orang tua yang masih membiayai anaknya sekolah dan yang termasuk golongan bawah,sangat membantu sekali untuk meringankan beban mereka dalam membiayai anaknya.
Buku ini telah ada beberapa macam mata pelajaran yang telah diajarkan oleh guru antara murid dasar antara kelas 1 sampai kelas6, dan tingkat menengah (SMP) mulai dari kelas 1 sampai kelas 3, dan tingkat atas atau kejuruan (SMK) mulai kelas 1 sampai kelas 3,begitu juga denga para mahasiswa.
BSE ini juga mempunyai kelebihan yang sangat mencolok dari adanya BSe ini adalah hematnya biaya.Bagi masyarat apalagi orang tua yang masih membiayai anaknya sekolah dan yang termasuk golongan bawah,sangat membantu sekali untuk meringankan beban mereka dalam membiayai anaknya.
Rabu, 18 Januari 2012
Macam-Macam Format pada Buku Sekolah Elekttronik
Format pdf memberikan kelebihan dalam hal format yang siap untuk dicetak. Bentuknya mirip dengan bentuk buku yang sebetulnya. Selain itu terdapat pula fitur pencarian, daftar isi, memuat gambar, pranala luar dan juga multimedia.
2. Teks polos
Teks polos adalah format paling sederhana yang dapat ditonton hampir dalam setiap piranti lunak menggunakan komputer personal. Untuk beberapa devais mobil format dapat disimak menggunakan piranti lunak yang harus lebih dahulu diinstal.
3. JPEG
Seperti halnya format gambar yang lainnya, format JPEG memliki ukuran yang besar bila dibandingkan dengan informasi teks yang dikandungnya, oleh sebab itu format ini pada globalnya populer bukan hanya untuk buku elektronik yang memilki banyak teks saja akan tetapi untuk jenis buku komik atau majalah yang proporsinya lebih didominaskan oleh gambar.
Buku Sekolah Elektronik (BSE) Solusi Tahun Ajaran Baru
.
Selasa, 17 Januari 2012
Buku Sekolah Elektronik adalah
Pembelajaran semakin efektif dan menyenagkan karena guru dapat memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik (BSE) ini sebagai materi tambahan bagi siswa-siswinya. Hanya tinggal mengaktifkan laptop / computer yang terhubung dengan LCD Proyektor maka para siswa dapat menyaksikan materi pelajaran lembar demi lembar sambil guru menerangkan materi tersebut. Buku Sekolah Elektronik (BSE) ini sangat cocok untuk system pembelajaran di zaman modern saat ini karena dapat membantu para guru dan pelajar untuk belajar dengan efektif dan efisien. Dan para guru maupun pelajar tidak perlu kerepotan lagi membawa buku banyak sebab hanya tinggal membawa laptop saja untuk belajar di sekolah. Jadi Buku Sekolah Elektronik (BSE) ini sangat penting digunakan untuk para guru dan pelajar saat ini agar dapat mengembangkan mutu pendidikan di sekolah.
Manfaat dan Penerapan Buku Sekolah Elektronik bagi Masyarakat
Buku sekolah elekronik adalah sebuah produk yang dikecamkan oleh Direktorat Pendidikan Nasional Indonesia untuk menggantikan semua buku paket yang menggunakan kertas menjadi elektronik via internet. Sebetulnya, isi buku sekolah elektronik (BSE) sama saja dengan isi buku biasa yang bisa berbentuk cerita, pelajaran, berita, dan gambar. Sedangkan yang membedakan adalah isi didalam bukunya di rekam secara elektronik yang dapat disave di dalam komputer. Dibandingkan dengan kertas memang buku elektronik merupakan sebuah buku yang tidak akan termakan oleh zaman, karena bagi beberapa penerbit dengan menerbitkan buku sekolah elektronik (BSE), maka keuntungannya bisa berlipat ganda.
Keuntungannya adalah alur pembelian buku sekolah elektronik (BSE) mudah karena semua berasal dari internet. Para pembeli buku sekolah elektronik (BSE) bisa masuk ke dalam website penerbit yang menerbitkan buku elektronik, memilih buku yang diinginkan, membayar buku tersebut ke rekening penerbit, kemudian mengirimkan kwitansi yang telah di fotokopi ke alamat penerbit, dan akhirnya bisa mendownload buku elektronik (BSE)tersebut dan menyimpannya didalam komputer yang dapat dibuka kapanpun yang kita butuhkan.
Senin, 16 Januari 2012
Meningkatkan Manfaat Buku Sekolah Elektronik untuk Pengguna
. Buku merupakan salah satu syarat untuk ketercapainya tujuan pendidikan. Karena pentingnya fungsi buku bagi institusi pendidikan, dalam hal ini guru dan siswa, diperlukan jaminan atas tersedianya buku. Di sisi lain, harga buku cenderung terus menaik sehingga guru dan siswa sangat terbebani.
Depdiknas menanggapi kondisi tersebut dengan melakukan beberapa hal. Pertama, membeli hak cipta buku-buku pelajaran yang memiliki kualitas tinggi . Kedua, buku-buku yang hak ciptanya telah dibeli (lebih dari 407 buku) disajikan bagi masyarakat secara cuma-cuma dalam bentuk buku elektronik yang dapat diunduh dari situs http://unibisnis.com memastikan bahwa setiap tahunnya jumlah buku terus meningkat.Ketiga, pemerintah mengecamkan peraturan tentang penggunaan BSE cuma-cuma sebab buku tersebut meliputi buku mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
Jadi, peluncuran buku sekolah elektronik (BSE) cuma-cuma merupakan anggapan pemerintah untuk menjamin ketersediaan buku yang murah, terjangkau, dan berkualitas. Kebijakan tersebut memberikan manfaat bagi institusi pendidikan, khususnya guru dan siswa.
Tapi, masih banyak juga yang belum bisa merasakan manfaatnya karena berbagai hal. Kendala yang paling utama adalah kurang maksimalnya manfaat BSE cuma-cuma yang kurang berkompeten di bidang IT (unskillfull), dan asumsi salah masyarakat.
Berkaca pada faktor-faktor tersebut, Depdiknas semestinya mengecamkan kebijakan pendukung. Pertama, jika sasaran utama pengguna BSE cuma-cuma adalah institusi pendidikan, guru dan siswa, kebijakan pendukung harus diorientasikan bagaimana memberdayakan mereka agar mampu menggunakan fasilitas tersebut.
Untuk itu, pemerintah harus menyosialisasikan adanya fasilitas BSE cuma-cuma kepada institusi pendidikan di Indonesia secara keseluruhan. Selain sosialisasi, pemerintah perlu mendidik dan melatih guru atau stakeholder untuk dapat memanfaatkannya. Mereka yang telah terpelajar dimintai agar bisa menyebar luaskan informasi dan kemampuan yang didapatnya ke daerah masing-masing.
Kedua, pemerintah harus mempromosikan keuntungan BSE cuma-cuma Guru dan orang tua siswa yang berasumsi bahwa kualitas BSE cuma-cuma kurang bagus sebab hanya proyek mungkin diakibatkan adanya misinformation. Pemerintah harus merekomendasikan institusi pendidikan untuk menggunakan BSE cuma-cuma sebagai sumber yang paling utama.
Ketiga, jika BSE cuma-cuma yang dikeluarkan pemerintah disediakan melalui jaringan internet dan dapat diunduh secara online, pemerintah harus dapat menjamin institusi pendidikan memiliki fasilitas cukup. Dengan kata lain, jika jaringan internet merupakan prasyarat untuk dapat menggunduh BSE cuma-cuma , pemerintah harus menjamin ketersediaan jaringan internet.
Keempat, bila tidak memungkinkan disetiap sekolah memiliki fasilitas jaringan internet, kebijakan pemerintah daerah mutlak diperlukan. Departemen pendidikan di tingkat daerah dapat memfasilitasi institusi pendidikan yang tidak memiliki jaringan internet, bahkan komputer, dengan mengunduhkan BSE cuma-cuma tersebut, lalu memformatnya dalam bentuk CD/DVD atau mencetaknya menjadi buku dan mendistribusikannya ke sekolah-sekolah di daerahnya. (soe)
Depdiknas menanggapi kondisi tersebut dengan melakukan beberapa hal. Pertama, membeli hak cipta buku-buku pelajaran yang memiliki kualitas tinggi . Kedua, buku-buku yang hak ciptanya telah dibeli (lebih dari 407 buku) disajikan bagi masyarakat secara cuma-cuma dalam bentuk buku elektronik yang dapat diunduh dari situs http://unibisnis.com memastikan bahwa setiap tahunnya jumlah buku terus meningkat.Ketiga, pemerintah mengecamkan peraturan tentang penggunaan BSE cuma-cuma sebab buku tersebut meliputi buku mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
Jadi, peluncuran buku sekolah elektronik (BSE) cuma-cuma merupakan anggapan pemerintah untuk menjamin ketersediaan buku yang murah, terjangkau, dan berkualitas. Kebijakan tersebut memberikan manfaat bagi institusi pendidikan, khususnya guru dan siswa.
Tapi, masih banyak juga yang belum bisa merasakan manfaatnya karena berbagai hal. Kendala yang paling utama adalah kurang maksimalnya manfaat BSE cuma-cuma yang kurang berkompeten di bidang IT (unskillfull), dan asumsi salah masyarakat.
Berkaca pada faktor-faktor tersebut, Depdiknas semestinya mengecamkan kebijakan pendukung. Pertama, jika sasaran utama pengguna BSE cuma-cuma adalah institusi pendidikan, guru dan siswa, kebijakan pendukung harus diorientasikan bagaimana memberdayakan mereka agar mampu menggunakan fasilitas tersebut.
Untuk itu, pemerintah harus menyosialisasikan adanya fasilitas BSE cuma-cuma kepada institusi pendidikan di Indonesia secara keseluruhan. Selain sosialisasi, pemerintah perlu mendidik dan melatih guru atau stakeholder untuk dapat memanfaatkannya. Mereka yang telah terpelajar dimintai agar bisa menyebar luaskan informasi dan kemampuan yang didapatnya ke daerah masing-masing.
Kedua, pemerintah harus mempromosikan keuntungan BSE cuma-cuma Guru dan orang tua siswa yang berasumsi bahwa kualitas BSE cuma-cuma kurang bagus sebab hanya proyek mungkin diakibatkan adanya misinformation. Pemerintah harus merekomendasikan institusi pendidikan untuk menggunakan BSE cuma-cuma sebagai sumber yang paling utama.
Ketiga, jika BSE cuma-cuma yang dikeluarkan pemerintah disediakan melalui jaringan internet dan dapat diunduh secara online, pemerintah harus dapat menjamin institusi pendidikan memiliki fasilitas cukup. Dengan kata lain, jika jaringan internet merupakan prasyarat untuk dapat menggunduh BSE cuma-cuma , pemerintah harus menjamin ketersediaan jaringan internet.
Keempat, bila tidak memungkinkan disetiap sekolah memiliki fasilitas jaringan internet, kebijakan pemerintah daerah mutlak diperlukan. Departemen pendidikan di tingkat daerah dapat memfasilitasi institusi pendidikan yang tidak memiliki jaringan internet, bahkan komputer, dengan mengunduhkan BSE cuma-cuma tersebut, lalu memformatnya dalam bentuk CD/DVD atau mencetaknya menjadi buku dan mendistribusikannya ke sekolah-sekolah di daerahnya. (soe)
Buku BSE adalah singkatan dari Buku Sekolah elektronik
Buku BSE ini memiliki kegunaan yang sama denga kegunaan buku-buku sekolah yang lain, hanya saja dalam format yang tidak sama.
Buku BSE datang dalam wujud file yang bisa untuk diunduh di website Depdiknas atau diknas dan juga beragam website lainnya.
Buku BSE merupakan perwujudan usaha pemerintah dalam mengedepankan dunia pendidikan Indonesia. Tidak heran jika buku BSE dilepas dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Hal ini dimaksudkan agar setiap lapisan masyarakat dapat menikmati pendidikan tanpa biaya yang mahal.
Buku BSE datang dalam wujud file yang bisa untuk diunduh di website Depdiknas atau diknas dan juga beragam website lainnya.
Buku BSE merupakan perwujudan usaha pemerintah dalam mengedepankan dunia pendidikan Indonesia. Tidak heran jika buku BSE dilepas dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Hal ini dimaksudkan agar setiap lapisan masyarakat dapat menikmati pendidikan tanpa biaya yang mahal.
Buku BSE telah ada dalam berbagai macam mata pelajaran dan juga untuk setiap kelas. Anda dapat menemui buku BSE untuk putra putri Anda mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 SD, kelas 1 sampai kelas 3 SMP dan juga kelas 1 sampai kelas 3 SMU. Tersedia pula buku BSE untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga Madrasah.
.
Minggu, 15 Januari 2012
Sumber Buku Elektronik
Buku elektronik di Negara pancasila (Indonesia)
Sumber buku elektronik yang legal di Indonesia, antara lain didirikan oleh Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) dengan ditampilkannya Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE adalah buku elektronik yang sahdengan lisensi terbuka yang meliputi buku teks mulai dari tingkatan dasar sampai tingkatan lanjut. Buku-buku di BSE telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah Indonesia melalui Depdiknas, sehingga bebas untuk diunduh, direproduksi, direvisi serta diperjualbelikan namun dengan batasan harga dengan apa yang telah ditentukan. Lebih dari itu, semua buku ini sudah dinilai dan lolos saringan dari penilaian di Badan Nasional Stndarisasi Pendidikan (BNSP).
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia juga menyediakan sarana bagi penulis dan publik untuk membuka akses atas beragam buku elektronik dengan lisensi terbuka. Sarana ini telah dibuka dengan nama BUKU-e. Selain untuk buku-buku ilmiah, BUKU-e LIPI juga disampaikan untuk buku 'pembelajaran ilmiah', seperti diktat, buku teks, dll. Termasuk buku-buku BSE juga di-mirror di BUKU-e LIPI.
Project Gutenberg
Merupakan layanan buku elektronik paling besar dan paling tua yang mendukung buku elektronik secara bebas. Sekarang ini terdapat lebih dari 25.000 buku elektronik bebas yang dapat ditemukan dalam katalog onlinenya.
arXiv
Yang terdapat di universitas Cornell memberikan akes terbuka terhadap 368.128 referensi elektronik dalam bidang fisika, matematik, sains komputer dan biolog kuantitatif. Beberapa ilmuwan karena peduli dengan penyebaran dan perluasan ilmu pengetahuan yang bebas, menampilkan hasil karyanya terlebih duhulu di sini sebelum disebar luaskan dalam jurnal elektronik bergensi dan berbayar.
The Million Book Project
Adalah proyek sejuta buku yang dikembangkan oleh Universal Library, sebuah perpustaaan digital yang dipelopori oleh Universitas Carnegie Mellon di AS, universitas Zhejiang di China, Institut Sains di India, dan perpustakaan Alexandria di Mesir. didalamnya tedapat referensi dalam 16 bahasa yang koleksi bukunya sudah ada sejak terbitan abad 16.
Sumber buku elektronik yang legal di Indonesia, antara lain didirikan oleh Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) dengan ditampilkannya Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE adalah buku elektronik yang sahdengan lisensi terbuka yang meliputi buku teks mulai dari tingkatan dasar sampai tingkatan lanjut. Buku-buku di BSE telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah Indonesia melalui Depdiknas, sehingga bebas untuk diunduh, direproduksi, direvisi serta diperjualbelikan namun dengan batasan harga dengan apa yang telah ditentukan. Lebih dari itu, semua buku ini sudah dinilai dan lolos saringan dari penilaian di Badan Nasional Stndarisasi Pendidikan (BNSP).
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia juga menyediakan sarana bagi penulis dan publik untuk membuka akses atas beragam buku elektronik dengan lisensi terbuka. Sarana ini telah dibuka dengan nama BUKU-e. Selain untuk buku-buku ilmiah, BUKU-e LIPI juga disampaikan untuk buku 'pembelajaran ilmiah', seperti diktat, buku teks, dll. Termasuk buku-buku BSE juga di-mirror di BUKU-e LIPI.
Project Gutenberg
Merupakan layanan buku elektronik paling besar dan paling tua yang mendukung buku elektronik secara bebas. Sekarang ini terdapat lebih dari 25.000 buku elektronik bebas yang dapat ditemukan dalam katalog onlinenya.
arXiv
Yang terdapat di universitas Cornell memberikan akes terbuka terhadap 368.128 referensi elektronik dalam bidang fisika, matematik, sains komputer dan biolog kuantitatif. Beberapa ilmuwan karena peduli dengan penyebaran dan perluasan ilmu pengetahuan yang bebas, menampilkan hasil karyanya terlebih duhulu di sini sebelum disebar luaskan dalam jurnal elektronik bergensi dan berbayar.
The Million Book Project
Adalah proyek sejuta buku yang dikembangkan oleh Universal Library, sebuah perpustaaan digital yang dipelopori oleh Universitas Carnegie Mellon di AS, universitas Zhejiang di China, Institut Sains di India, dan perpustakaan Alexandria di Mesir. didalamnya tedapat referensi dalam 16 bahasa yang koleksi bukunya sudah ada sejak terbitan abad 16.
Buku BSE Untuk Pelajar dan Koleksi
Di Negara kita, kalender pendidikan biasanya diawali di bulan Juli yang merupakan tahun ajaran baru. Dan setiap tahunnya pasti akan terjadi amandemen yang diharapkan dapat membawa kemajuan di segala macam bidang, terlebih dalam bidang pendidikan itu sendiri.
Membahas masalah pengamandemenan, saat ini telah ditemukan model baru dalam hal proses belajar dan mengajar disekolah. Para siwa maupun guru ketika berangkat ke sekolah biasanya selalu membawa buku pelajaran yang didapatkannya dengan cara harus membeli di toko buku atau di sekolah. Tapi untuk saat ini model tersebut akan berkurang.
Bagi siwa tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membeli buku yang terkadang sangat mahal harganya.Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan telah menyediakan Buku Bse secara gratis.
Kamis, 12 Januari 2012
BSE (Buku Sekolah Elektronik)
Tapi diluar masalah-masalah tersebut, Bse ini sebetulnya tidak terlalu jeleksekali. Walaupun ada masalah-masalah kelihatannya sulit untuk mengunduh ataupun komputer/internet yang tidak tersedia memang bukanlah tanggung jawab diknas setuhnya. Kesalahan diknas adalah tidak memikirkan alternatif jika sekolah tidak memiliki fasilitas untuk memanfaatkan BSE tersebut. Ini mungkin karena perencana proyek adalah orang yang tidak pernah turun kelapangan :) sehingga tidak dapat merasakan sendiri bagaimana sulitnya jika berada di sebuah wilayah yang disitu terdapat sekolah yang tidak mempunyai listrik.
Tapi, kebenarannya warnet-warnet (paling tidak para anggota AWARI) bisa menyaksikan kekurangan-kekurangan proyek ini sebagai peluang. Beberapa teman-teman di Awari melakukan inisiatif mengunduh buku-buku elektronik yang tersedia di server BSE (dan mirrornya) untuk kemudian di paket didalam sebuah CD dan dijual kepada mereka yang membutuhkan. Menurut pernyataan salah seorang dari anggota dia menjual dengan harga Rp 5000/CD sebuah harga yang murah dan terjangkau kuwalitasnya.
Pasti hal tersebut hanya mungkin jika seorang pelajar atau guru sudah memiliki PC/Notebook untuk menggunakan buku-buku elektronik. Bagaimana jika tidak ada? Nah, saya kira teman-teman di Warnet sudah musti memikirkan untuk memproduksi buku-buku tersebut dalam bentuk barang cetakan/print out, toh Depdiknas sejak awal memang membebaskan buku-buku tersebut untuk di unduh, digandakan dan dicetak selama tidak menyalahi ketentuan yang tertera sewaktu kita mengunduh file BSE
Rabu, 11 Januari 2012
Kelebihan Bse
Cakupan pelajaran yang dibuat dalam bentuk BSE ini juga terbilang lengkap.
Kelebihan yang paling menonjol dari adanya fasilitas gratis BSE ini adalah hemat biaya. Bagi masyarakat atau orang tua golongan bawah, tentu hal ini sangat membantu untuk meringankan beban mereka dalam hal membiayai pendidikan anak.
Buku bse memang pantas dinilai sebagai terobosan baru yang mempunyai banyak nilai positif dari nilai negatinya di bidang pendidikan. Sebab selain tidak memerlukan biaya yang mahal, para murid juga bisa makin akrab dengan teknologi terbaru saat ini atau internet, sehingga para murid tidak ketinggalan jika dibandingkan dengan muroid-murid dari negara lain.
Sisi positif lainnya adalah buku bse juga dapat meringankan kesenjangan ilmu antara orang golangan kaya dengan orang golongan miskin. Masa depan pendidikan Indonesia juga makin cerah.
Selain untuk proses belajar, bagi sebagian masyarakat buku bse ini juga mereka jadikan koleksi. Mereka memang sudah tidak sekolah lagi karena sudah lulus. Tetapi mereka tetap mendownload dan menyimpan ke bank data mereka.
Selain untuk koleksi tujuan yang lain adalah untuk perbandingan tentang perbedaan bahan pelajaran untuk anak sekolah masa kini dan masa lalu. Terutama bagi para mahasiswa atau pihak akademis lain yang sedang melakukan penelitian maupun riset di bidang pendidikan.
Alasan lainnya adalah, desain dan bentuk dari buku bse ini sangat unik, sehingga sayang kalau dilewatkan begitu saja. Mereka berkeinginan suatu saat buku ini akan mempunyai nilaitersendiri yang tidak bisa dinilai harganya dengan apapun.
Senin, 09 Januari 2012
WordWeb - Kamus Bahasa Inggris & Thesaurus Elektronik Praktis
Apa yang ada dalam cara berpikir kita ketika mengetahui kata "kamus" atau " thesaurus"?Sebuah buku yang besar berisi kata-kata dengan ukuran kecil, ketika kita harus membuka halaman demi halaman untuk mendapatkan kata yang kita inginkan? Untuk kamus dan thesaurus klasik, fikiran kita pasti benar. Namun sudahkah anda tau "WordWeb"? WordWeb adalah sebuah kamus sekaligus thesaurus elektronik yang sangat mudah dan praktis untuk digunakan dan dijalankan dalam komputer kita. Ketika kita melaksanakan tugas bahasa inggris dan mengetiknya dalam komputer, atau hanya saat membaca artikel bahasa inggris di komputer, tentu kita sering menemui kata-kata yang sukar atau Asing. Tetapi untuk melihat halaman-halaman kamus cukup menghabiskan waktu. Nah, itulah waktu yang sangat tepat untuk kita untuk menggunakan kamus elektronik itu.
Apakah artikel ini bertujuan untuk mempromosikan WordWeb di internet? Sama sekali tidak. Apalagi, download Wordweb tidak dikenakan biaya sepeserpun kok, dan saya tidak mendapat laba finansial apa-apa dari situ. Artikel ini hanya diinginkan dapat mendorong pelajar, guru atau para peminat bahasa Inggris lainnya untuk menginstall dan menggunakan kamus elektronik di komputer mereka, karena sudah merasakan sendiri besarnya manfaat dari aplikasi tersebut. Sebagai seorang guru bahasa Inggris, penulis sering diharuskan membuat soal-soal antonym atau synonym, dan WordWeb sangat membantu pekerjaan tersebut karena bisa berfungsi sebagai thesaurus. Sedangkan untuk pelajar, kamus elektronik seperti WordWeb pasti amat dibutuhkan dalam era pembelajaran multi-media seperti sekarang.
Keunggulan WordWeb
Mengapa harus WordWeb? Apakah tidak ada aplikasi serupa yang bisa menjadi pilihan? pengarang telah mencoba bersikap obyektif dan membedakan beberapa aplikasi serupa, yang kebanyakannya merupakan aplikasi berbayar, serta ada juga yang mengharuskan komputer terhubung pada internet agar dapat memakai kamus tersebu. inilah letak keutamaan WordWeb:
Dibanding aplikasi serupa lainnya, ukuran file WordWeb.exe cukup kecil, yaitu 7.41mb, dan ukuran setelah diinstall hanya 12,9mb. Dengan fitur dan kinerja yang bagus, WordWeb dipastikan tidak akan menghabiskan banyak kapasitas hard-disk atau memory komputer kita. Proses instalasi sebagai suatu freeware juga cepat tanpa harus mengunduh file-file instalasi dari internet. Dengan fitur-fitur dan semua kelebihanfreeware di atas, pengarang merekomendasikan aplikasi ini kepada para pelajar maupun guru bahasa Inggris dari tingkat SMP hingga perguruan tinggi. Tidak banyak aplikasi kamus bahasa Inggris atau thesaurus gratis yang "mau" menyediakan fitur-fitur selengkap dan sepraktis WordWeb
Apakah artikel ini bertujuan untuk mempromosikan WordWeb di internet? Sama sekali tidak. Apalagi, download Wordweb tidak dikenakan biaya sepeserpun kok, dan saya tidak mendapat laba finansial apa-apa dari situ. Artikel ini hanya diinginkan dapat mendorong pelajar, guru atau para peminat bahasa Inggris lainnya untuk menginstall dan menggunakan kamus elektronik di komputer mereka, karena sudah merasakan sendiri besarnya manfaat dari aplikasi tersebut. Sebagai seorang guru bahasa Inggris, penulis sering diharuskan membuat soal-soal antonym atau synonym, dan WordWeb sangat membantu pekerjaan tersebut karena bisa berfungsi sebagai thesaurus. Sedangkan untuk pelajar, kamus elektronik seperti WordWeb pasti amat dibutuhkan dalam era pembelajaran multi-media seperti sekarang.
Keunggulan WordWeb
Mengapa harus WordWeb? Apakah tidak ada aplikasi serupa yang bisa menjadi pilihan? pengarang telah mencoba bersikap obyektif dan membedakan beberapa aplikasi serupa, yang kebanyakannya merupakan aplikasi berbayar, serta ada juga yang mengharuskan komputer terhubung pada internet agar dapat memakai kamus tersebu. inilah letak keutamaan WordWeb:
- WordWeb adalah aplikasi gratis. Tidak sepeserpun uang yang harus kita keluarkan untuk mengunduh dan menginstall aplikasi milik WordWeb Software tersebut, selain biaya internet tentu saja. Kita bebas mendownload aplikasi tersebut di http://www.unibisnis.com
- Freeware ini mempunyai kamus dan thesaurus lengkap dalam American English, BritishEnglish, Canadian English, Australian English, Indian, dan global English. Meskipun gratis, WordWeb benar-benar fungsional dan bukan berupa "Trial Version" yang akan habis masa berlakunya setelah jangka waktu tertentu. Untuk menggunakan WordWeb, kita harus memenuhi beberapa licensing conditions yang tidak rumit. Jika tidak puas dengan free version, pengguna bisa membeli versi berbayar, yaitu WordWeb Pro, dengan keistimewaan berupa lengkapnya fitur-fitur yang ada.
- WordWeb sangat praktis digunakan. Cukup dengan 1 klik saja, kita sudah bisa mengaktifkan kamus dan thesaurus bahasa Inggris yang bisa digunakan untuk menemukan arti kata-kata bahasa Inggris hampir di semua program milik Windows.
- WordWeb bisa digunakan secara off-line, tanpa harus terhubung dengan internet. Secara on-line, WordWeb juga bisa digunakan untuk menemukan arti kata-kata di situs-situs seperti Wikipedia encyclopedia.
- Untuk free version, fitur-fitur yang tersedia mencakup:
Definisi dan synonym
Kata-kata terkait
5000 pengucapan audio
65 000 pengucapan text150 000 kata dasar
120 000 pasang synonym
Pencarian arti kata di hampir seluruh program windows
- 70 000 pengucapan audio
- Referensi kata di internet
- Custom glossaries
- Kamus pendukung (opsional), yaitu Oxford dan Chambers Dictionaries.
- Pencarian kata secara acak atau "wildcard"
- Pencarian definisi full-teks
Dibanding aplikasi serupa lainnya, ukuran file WordWeb.exe cukup kecil, yaitu 7.41mb, dan ukuran setelah diinstall hanya 12,9mb. Dengan fitur dan kinerja yang bagus, WordWeb dipastikan tidak akan menghabiskan banyak kapasitas hard-disk atau memory komputer kita. Proses instalasi sebagai suatu freeware juga cepat tanpa harus mengunduh file-file instalasi dari internet. Dengan fitur-fitur dan semua kelebihanfreeware di atas, pengarang merekomendasikan aplikasi ini kepada para pelajar maupun guru bahasa Inggris dari tingkat SMP hingga perguruan tinggi. Tidak banyak aplikasi kamus bahasa Inggris atau thesaurus gratis yang "mau" menyediakan fitur-fitur selengkap dan sepraktis WordWeb
Minggu, 08 Januari 2012
Pembelajaran Konvensional
Penjelasan konvensional yang dimaksud secara terbuka ialah penjelasan dengan metode yang sering dilakukan oleg pengajar yaitu memberi materi melalui pidatn, latihan soal kemudian pemberian tugas. Pidato merupakan salah satu pemberian informasi dengan lisan dari satu orang kepada beberapa audiens disuatu medium. Kegiatan bertitik pusat pada penceramah dan komunikasi sejalur dari pembaca kepada audiens. Penceramah mendominasi seluruh aktifitas, sedang audiens hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya.
Gambaran pembelajaran matematika dengan pendekatan pidato adalah sebagai berikut: Pengajar mendominasi aktivias pembelajaran penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh pengajar, contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan pula sendiri oleh pengajar. Langkah-langkah pengajar diikuti dengan seksama oleh peserta didik. Mereka menirukan cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru.
Kelemahan dari pembelajaran konvensional antara lain:
Gambaran pembelajaran matematika dengan pendekatan pidato adalah sebagai berikut: Pengajar mendominasi aktivias pembelajaran penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh pengajar, contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan pula sendiri oleh pengajar. Langkah-langkah pengajar diikuti dengan seksama oleh peserta didik. Mereka menirukan cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru.
Kelemahan dari pembelajaran konvensional antara lain:
- pelajaran berjalan membosankan, peserta didik hanya aktif membuat catatan saja.
- Kepadatan konsep-konsep yang diajarkan dapat berakibat peserta didik tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.
- Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.
- Ceramah menyebabkan belajar peserta didik menjadi benar menghafal yang tidak menimbulkan pengertian.
Kamis, 05 Januari 2012
Pengertian Contoh argumentasi bse
Lomba Matematika SMP-SMA Tingkat Nasional FMIPA UGM
Info mengenai perlombaan Matematika Tingkat Nasional saat ini diadakan oleh FMIPA UGM. Bagi siswa SMP dan SMA yang ingin mengikutinya, silahkan bersegera karena pendaftaran telah dilaksanakan dan pelaksanaannya tanggal 20 November. Pelaksanaan dimulai dengan babak penyisihan pada 7 regional. perlombaan ini bersifat terbuka bagi semua siswa tingkat SMP-SMA dari seluruh Indonesia. Dapat mendaftar secara kolektif [...]
Contoh SMS Keagamaan
Contoh SMS khusus untuk bulan Ramadhan telah pernah diposting kafeilmu.com pada artikel: contoh perkataan kata-kata ramadhan. Sedangkan untuk bahasa inggrisnya pada artikel: contoh perkataan kartu pos didalam bahasa inggris. saat ini, masih seputar perkataan SMS atau bisa juga kartu pos kafeilmu akan sedikit share ucapan kata-kata SMS dalam bidang agama Islam. Atau dalam bahasa modernnya [...]
Cara Bagaimana Meningkatkan Mutu Pendidikan
Untuk meningkatkan mutu suatu pendidikan kita perlu menonton dari beberapa sisi. Sudah banyak pakar pendidikan menyatakan pendapatnya tentang faktor penyebab dan solusi mengatasi menurunnya mutu pendidikan di lndonesia. Dengan masukan ilmiah ahli itu, pemerintah tak seharusnya berdiam diri sehingga tujuan pendidikan nasional tercapai.
Tujuh Kode Etik Kebidanan
Bidan memiliki tanggung jawab yang besar,salah satu anggota tubuhnya (tangan )menjadi perantara adanya kehidupan baru.Sebab pekerjaan ini penting, afeilmu sengaja memposting satu hal yang paling esensi dalam bidang kebidanan, yakni 7 kode etik kebidanan. Kode etik ini perlu difahami oleh semua kalangan masyarakat dan tidak hanya oleh bidan saja, sehingga ada perarasaan saling menghargai baik dari masyarakat maupun bidan itu sendiri[...]
Rabu, 04 Januari 2012
BSE ( Buku Sekolah Eletronik )
Tapi diluar masalah-masalah tersebut BSE ini sebenarnya tidak terlalu jelek..Kalau pun terjadi masalah-masalah sepertinya tidak mudah mengunduh ataupun tidak adanya ketersediaan komputer/internet memang bukanlah tanggung jawab diknas sepenuhnya. Kesalahan diknas adalah tidak memikirkan alternatif jika sekolah tidak mempunyai fasilitas untuk memanfaatkan BSE tersebut. Ini mungkin karena perencana proyek adalah orang yang tidak pernah turun ketempat sehingga tidak bisa merasakan sendiri bagaimana sulitnya jika berada di sebuah sekolah yang tidak memakai/mempunyai listrik listrik pun tidak ada.
Tapi,sebenarnya warnet-warnet (paling tidak anggota-anggota AWARI) dapat menonton kelemahan-kelemahan proyek ini sebagai peluang. Beberapa teman-teman di Awari melaksanakan inisiatif mengunduh buku-buku elektronik yang berada di server BSE (dan mirrornya) untuk setelah itu di paket didalam sebuah CD dan dijual kepada mereka yang membutuhkan. Menurut pengakuan salah seorang anggota dia menjual dengan harga Rp 5000/CDsebuah harga yang murah dan terjangkau.
Jadi hal tersebut hanya mungkin jika seorang siswa atau guru telah memiliki PC/Notebook untuk memanfaatkan buku-buku elektronik. Bagaimana jika tidak ada? Nah, saya kira teman-teman di Warnet sudah semestinya memikirkan untuk memproduksi buku-buku tersebut dalam bentuk barang cetakan/print out, toh Depdiknas sejak awal memang membebaskan buku-buku tersebut untuk di unduh, digandakan dan dicetak selama tidak menyalahi ketentuan yang ada sewaktu kita mengunduh file BSE.
Selasa, 03 Januari 2012
Buku Sekolah Elektronik (BSE)
... |
E-book ini adalah suatu bagian dari usaha Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) untuk memasarkan information and communication technology (ICT) guna peningkatan kwalitas yang bermutu pendidikan.
Edu Media Nusantara sebagai partner pemerintah didalam memasarkan penggunaan ICT for education, saya merasa terpanggil untuk menyukseskan sosialisasi e-book ini bagi siswa.Oleh karena itu, melalui media ini saya berharap mudah-mudahan keinginan mulia pemerintah ini bisa terpenuhi. Hak cipta e-book ini ada di Depdiknas.
Edu Media Nusantara memformulasi, mengemas, dan menambahkan sejumlah fitur untuk memudahkan siswa mengakses buku murah ini.
Keunggulan atau Kelebihan BSE Edu
Beberapa keunggulan atau kelebihan BSE Edu ini dibandingkan dengan media asli yang terdapat di situs depdiknas.go.id adalah sebagai berikut:- Sebagai alternatif bila anda mengalami kesulitan men-download dari situs web depdiknas (dikemas dalam keping CD)
- Autorun dan fullscreen
- Dilengkapi menu / daftar isi sesuai pokok bahasan
- Dilengkapi audio / musik latarbelakang yang bisa diatur volumenya
- Paket cd dikemas sesuai tingkatan kelas di tiap jenjang pendidikan
- Satu keping cd berisi 3 sampai 4 judul buku
- Dilengkapi fasilitas cetak dan pencarian teks
Langganan:
Postingan (Atom)