Senin, 06 Februari 2012

Buku Sekolah Elektronik Gratis untuk Siswa-Siswi Indonesia

Keluaran terbaru

    Buku Sekolah Elektronik (BSE) merupakan sebuah keluaran baru dari pemerintah, memberikan buku gratis untuk disebarluaskan di via internet. Salah satu bentuk pendekatan dari e-Learning menurut saya.. Mengapa saya bisa mengatakan demikian? Karena jenis ini dapat dikategorikan sebagai bentuk dari asychronous Learning, yaitu pembelajaran yang tidak dilakukan secara langsung ( dikuatkan dengan fasilitas baca secara online di web resmi BSE di sini ). Dengan adanya buku sekolah elektronik (BSE) ini, pendapat  saya, pemerintah telah melaksanakan pendekatan yang selangkah lebih maju didalam bidang ICT (Information and Communication Technology).
     Membiasakan menggali atau mencari dan menggunakan buku elektronik menyebabkan siswa-siswi bahkan orang tua berupaya menggunakan salah satu teknologi informasi, yaitu internet. Harapan kedepan, memperbaiki infrastruktur yang sudah ada di Indonesia seperti yang saya usulkan di sini , yaitu mengenai tentang pemakaian fiber optic cable dapat segera direalisasikan, untuk memberikan kemudahan bagi pelajar di Indonesia untuk mendapatkan informasi yang terbaru di Internet dengan harga penggunaannya yang terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
      Selain itu, dari sisi yang lain adalah menurunya konsumsi pemakaian kertas sebagai bahan baku pembuatan buku paket. Secara tidak langsung berarti pemerintah dan masyarakat Indonesia ikut serta untuk mendukung Kampanye paperless yang dikampanyekan teman-teman pengamat lingkungan hidup seperti WWF dan Greenpeace ( termasuk saya di dalamnya ).
     Harapan orang tua dan solusi yang diberikan oleh pemerintah tampaknya cukup baik. Pemberian harga maksimal untuk Buku Sekolah Elektronik (BSE) ini apabila dicetak ( besarnya beragam tergantung tipis atau tebalnya buku ), amatlah baik dan sangat membantu orang tua. Sekadar informasi, dalam rapat dengan seluruh kepala sekolah yang ada di kawasan Surabaya ( Saat itu saya ikut serta dalam mewakili tim ITS untuk melakukan sosialisasi PSB Online ), Kadiknas Kodya Surabaya diberikan panduan oleh Menteri Pendidik Nasional untuk memberikan harga maksimal Rp. 100 perlembar untuk Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang akan diumumkan ke siswa-siswi ini. Solusi pemerintah ini menurut saya memberikan dampak yang luas, tidak hanya mempengaruhi dalam jangka waktu yang pendek saja melainkan dapat memberikan dan merubah paradigma masyarakat tentang sekolah “mahal”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar